Ini sudah mendekati hari-hari ujian untuk mengikuti PPDSBK mari kita belajar..karena belajar yang paling baik adalah membagikannya dengan orang lain..
Tema kali ini mari kita bahas tentang kelenjar ludah dan kelainannya. Perlu diketahui bahwa kelenjar ludah secara garis besar di bagi menjadi dua. Yang pertama adalah kelenjar ludah mayor dan kelenjar ludah minor.
Kelenjar ludah mayor yaitu:
1. Kelenjar Parotis
a. Terdiri atas lobus superficialis dan lobus bagian dalam, dengan diantaranya N.VII
b. Muara nya: kelenjar stenson yang terletak di M2 atas
c. Saliva bersifat serosa
2. Kelenjar Submandibula
a. Muaranya: duktus wharton yang terletak di sebelah frenulum lingualis
b. Saliva nya campur 80% serosa 20% mukus
3. Kelenjar Sublingualis
a. Muaranya: duktus bartholini (yang bergabung dengan duktus submandibula dan muara yang sama)à duktus rivinus
b. Saliva: mukus
Sedangkan kelenjar ludah minor adalah
kelenjar kelenjar kecil yang tersebar luas pada mukosa mulut (labial, bukal, lingual, palatinal, glosopalatina)
kelenjar kelenjar kecil yang tersebar luas pada mukosa mulut (labial, bukal, lingual, palatinal, glosopalatina)
Berikut ini adalah istilah istilah kelainan pada kelenjar ludah
1. Sialadenitis: merupakan peradangan pada kelenjar ludah; gejala klinisnya berupa pembengkakan dan pembesaran kelenjar disertai nyeri tekan dan rasa tidak nyaman
2. Sialolitiasis: Duktus mengalami infeksi karena penyumbatan oleh batu
3. Sialodochitis: duktus mengalami penurunan fungsi karena infeksi
Klasifikasi macam-macam kelainan pada ludah:
1. Developmental Anomalies
a. Aplasia: tidak ada kelenjar ludah
b. Aberansia: kelainan bentuk anatomis
c. Atresia: tidak ada muara kelenjar ludah
2. Obstructive salivary gland disease (sialolitiasis)
3. Mucous retention
a. Mukokel
b. Ranula
4. Infection and reactive lession
a. Necrotizing Metaplasia
b. Viral infection
c. Bacterial Infections
d. Actinomicosis (infeksi karena jamur)
5. Metabolic disorder with salivary gland involvement
a. Sjrogen syndrome
b. Diabetes
c. Thyroid disease
d. Granulomatosis
e. Bulimia/ anoreksia
f. Radiation induced pathology
g. Allergy
6. Traumatic “salivary Gland” injury
7. Neoplasma
a.Benign ( monomorfic adenoma, pleomorfic adenoma, oncocytoma, ductal papiloma)
b. Malignant( mucoepidermoid carcinoma, adenoid cystic carcinoma, adenocarcinoma)
Mukokel,
ada 2 tipe mukokel, yaitu:
1. Tipe mukus ekstravasasià mukus escape reaction: trauma menyebabkan duktus ruptur sehingga mukus keluar ke jaringan submukosa disekitarnya
2. Tipe mukus retentionà karena infeksi atau batu, mukus tertahan à tekanan intraluminal meningkat menyebabkan duktus berdilatasi sehingga terbentuk lesi mirip kista .Terapinya adalah ekstirpasi.
Ranula
Ranula adalah kista retensi pada kelenjar berikut ini (kelenjar sublingual, submandibula atau kelenjar ludah minor dasar mulut). Ciri khas dari ranula adalah bentuknya yang mirip perut katak (Rana= katak) ranula bersifat lunak, fluktuatif dan tidak sakit.
Ada 2 tipe Ranula, yaitu:
1. Simple Ranula sircumscribe Cyst à sublingual ; superior dari m. milohioid
2. Plungin Ranulaà adalah simple Ranula cyst yang meluas ke inferior m. Milohyoid dan masuk ke ruangan submandibula
Ranula sering di diagnosis banding dengan abses sublingual. Terapi yang diberikan untuk jenis simple ranula adalah marsupialisasi, sedangkan untuk tipe pluging ranula dilakukan dengan terapi pembedahan transoral dan transservikal, fenestrasi serta penekanan pada plunging